Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2019

Teknik ini dilakukan di ruang intensif (ICU) oleh ahli jiwa dan anastesi

embimbing akan men- catat apa yang saya ucapkan sebagai umpan balik saat evaluasi diri residen. Sesi ini ber- langsung siang hari selama 1,5 jam. Jika terjadi pertentangan antar residen, tidak boleh diteruskan di luar ruangan. Seminggu tiga kali, kami diwajibkan mengikuti seminar tentang narkoba. Dalam seminar itulah kami banyak mendapatkan pengetahuan. Bagaimana meredam rasa sakaw, bagaimana mencegah supaya tidak bertemu dengan bandar lagi, bagaimana agar tidak kecanduan. 50 terapi komunitas Siraman rohani juga diberikan setiap malam Senin dan Kamis oleh Ustadzah. Saya dituntun membaca Al-Qur'an dengan benar. Setelah rohani terisi sedikit demi sedikit, mata saya mulai terbuka. Saya seolah melihat dunia baru, dunia yang penuh keindahan yang sesungguhnya. "Beruntunglah mereka yang dekat dengan Allah, sebab Allah akan.  Teknik ini dilakukan di ruang intensif (ICU) oleh ahli jiwa dan anastesi memberikan kemudahan." Itulah kalimat Ustadzah yang selalu s

Saya bersujud, tak terasa air mata mengalir

"Dia kan punya kebutuhan untuk mengendalikan emosi, memperbaiki perilaku, atau mengisi spiritualnya yang kosong," tambahnya. lbu Nuryani lalu menghimpun berbagai data dari internet dan buku-buku sampai ia mendapatkan satu alamat di Malaysia. Segera lbu Nuryani mengirim anaknya ke Yayasan Pengasih di Kuala Lumpur, Malaysia, selama satu tahun. Informasi yang didapatnya pun disebarluaskan lewat media massa. Banyak orang tua yang anaknya korban narkoba menghubunginya. "Saya tekankan kepada mereka agar tida menganggap itu sebagai aib yang harus ditutup-tutupi. Akhirnya, karena kami sering berkumpul, timbullah ide untuk membentuk yayasan serupa di sini," ungkapnya. EM 48 terapi komunitas Bangunannya biasa-biasa saja, tetapi halamannya cukup luas. Saya bersujud, tak terasa air mata mengalir Di situ saya diperkenalkan dengan para residen (sebutan untuk penghuni rumah rehabi- litasi) dan bergabung dengan lima teman putri yang berlainan usia di dalam satu kam

Luar da dalam dimaksud adalah lahiriah dan batiniah

Apalagi caranya kalau bukan mencuri. Telepon genggam atau uang milik Papa, perhiasan Mama bahkan terapi komunitas mainan adik-adik yang harganya mahal pun saya 'sikat' demi sebungkus bubuk putih. Jarum di Kepala Bosan melihat saya tidak jua sembuh, Papa mengajak saya berobat ke shinshe Arnold, akupunkturis yang praktik di Jalan Lautze, Pasar Baru Jakarta Pusat. Mulanya saya takut melihat jarum-jarum steril yang panjangnya 22 cm yang diperlihatkannya. "Kepalamu akan saya rangsang dengan 52 jarum sekaligus, sebab kamu pemakai (putaw,red.) berat." Lalu saya dibaringkan dengan kepala penuh jarum selama 45 menit. Shinshe mengeluarkan beberapa cc darah kotor dari punggung saya dengan menggunakan alat kecil semacam jarum. Setelah itu, saya diberi kapsul-kapsul berisi ramuan herba dari Cina untuk menguatkan organ-organ tubuh. Pada kedatangan kedua kali, tangan dan kaki saya ditancapi jarum selama 45 menit. Akupunktur tidak lebih dari detoksifikasi, yang diobat

Namun, dari hari ke hari dosisnya dikurangi

Hubungan saya dengan Papa kurang harmonis, karena ia selalu memaksakan kehendaknya. Pendapat saya tidak pernah dihargai. Itulah yang membuat kami sering tidak sepaham. Dengan Mama, tidak ada masalah. Mama sangat taat beragama, tetapi saya tidak. Sejak di bangku SMA saya sudah terbiasa menenggak minuman keras. Semula sih hanya ingin tahu bagaimana rasanya mabuk, tetapi lama-lama ketagihan. Setelah terbiasa kongkow-kongkow di café sambil menenggak Long Island, Whisky Cola Tripple, Tequila, suatu waktu seorang teman menyodorkan Pil Rohipnol. "Pil ini bisa membuatmu lebih percaya diri," begitu katanya. Saat itu saya memang sedang butuh ketenangan, pasalnya Papa tidak senang melihat 43 terapi komuni sampai menipis, putaw disebar di atasnya. Namun, dari hari ke hari dosisnya dikurangi Kalau putaw masih kasar, digerus dulu dengan kartu telepon. Setelah itu baru dibakar. Dengan bantuan alat penghisap (bong) yang saya buat dari selembar uang kertas baru, saya

Pendapat saya tidak pernah dihargai

Kesimpulannya, kalau orang berdiet ketat mungkin khasiatnya akan lebih besar lagi bagi penyembuhan. Saya juga heran, setelah minum urine, saya tidak ingin merokok lagi. Ini merupakan suatu kemajuan Urine sangat luar biasa. Tidak ada 'obat' lain yang bisa membuat saya tekun meminumnya. Di saat krismon seperti sekarang ini, agaknya urine bisa menjadi obat alternatif bagi mereka yang ingin sembuh. Mendapatkannya sangat mudah dan hanya diperlukan satu modal utama, yaitu keberanian untuk meminumnya. Tip dari saya, jangan sekali-kali berhenti minum urine jika sudah pernah mencicipi, sebab memulainya kembali akan lebih sulit. Jangan lupa berdoa sebelum meneguknya, mintalah kepada Tuhan agar penyakit yang bersarang di tubuh kita diangkat. Dengan kebesaran- Nya, kita bisa sembuh. Usia saya kini 63 tahun, setelah minum urine selama empat tahun yang saya rasakan adalah gairah hidup saya bertambah, saya lebih bersemangat dalam menjalani hidup ini. Hidup urine! (N) Ev Fo