Hubungan saya dengan Papa kurang harmonis, karena ia selalu memaksakan kehendaknya.
Pendapat saya tidak pernah dihargai.
Itulah yang membuat kami sering tidak sepaham.
Dengan Mama, tidak ada masalah.
Mama sangat taat beragama, tetapi saya tidak.
Sejak di bangku SMA saya sudah terbiasa menenggak minuman keras.
Semula sih hanya ingin tahu bagaimana rasanya mabuk, tetapi lama-lama ketagihan.
Setelah terbiasa kongkow-kongkow di café sambil menenggak Long Island, Whisky Cola Tripple, Tequila, suatu waktu seorang teman menyodorkan Pil Rohipnol.
"Pil ini bisa membuatmu lebih percaya diri," begitu katanya.
Saat itu saya memang sedang butuh ketenangan, pasalnya Papa tidak senang melihat 43 terapi komuni sampai menipis, putaw disebar di atasnya.
Setelah itu baru dibakar.
Dengan bantuan alat penghisap (bong) yang saya buat dari selembar uang kertas baru, saya hirup asapnya.
Satu- dua hirupan, saya mulai fly.
Kalau sudah begitu saya mencari dinding untuk bersandar.
Tempat 'pesta'nya? Cukup di kamar mandi.
Agar fly-nya semakin asyik, saya sering mencampur putaw dengan shabu, atau putaw dengan kokain.
Orang Tua Mulai Mencium Jejak Setelah menjadi pecandu, banyak perubahan yang terjadi pada diri saya.
Berat badan menyusut drastis semula 55 kg, kini tinggal 42 kg.
Sebab jika dalam keadaan sakaw (ketagihan), nafsu makan/minum berkurang, tak bisa tidur, seluruh tulang sendi linu, sering buang air, bahkan muntah-muntah.
Ciri yang lain, mata memerah, hidung penuh dengan ingus, dan wajah layu.
Kalau sudah begitu saya lemas dan ingin terus mencari putaw.
Melihat badan mulai menipis dan tingkah laku saya yang tidak karuan, Mama mulai curiga, "Kamu pasti memakai putaw," tebaknya.
Saya mengaku, tetapi saya mengancam agar Mama tidak membocorkan rahasia ini kepada Papa.
Setahun lebih Mama menyim- pan rahasia, sampai pada suatu hari secara tidak sengaja Papa mendengar teriakan saya saat sakaw di kamar.
Papa kemudian membawa saya ke RS Ongko- mulyo untuk menjalani detok- sifikasi.
Kalau sedang sakaw, nafsu makan hilarn 45 Pengobatan alternali Di rumah sakit, dokter memberi beberapa obat seperti Codein 80 mo yang harus diminum tiga kali sehari.
Valium diberikan jika saya sakaw, tujuannya agar bisa tidur tanpa harus melalui "penyiksaan" Setelah seminggu dirawat, Papa- Mama diperbolehkan menjenguk dan saya sudah boleh rekreasi dan berenang.
Jika urine sudah jernih, barulah saya diperbolehkan pulang.
Detoksifikasi cukup efektif untuk menguatkan organ-organ tubuh, tetapi bukan untuk memperbaiki mental Buktinya, begitu keluar dari rumah sakit saya langsung mencari putaw, fly lagi.
Detoksifikasi di rumah sakit cukup efektif untuk menguatkan organ-organ tubuh, tetapi bukan untuk memperbaiki mental.
Menyebabkan Eforia Putaw sangat mempengaruhi men- tal.
Selain dapat membangkitkan rasa riang yang berlebihan (eforia), sifatnya yang lain adalah menimbulkan ketergantungan untuk terus-menerus menggunakannya, kecenderungan untuk menambah dosis.
Maka tak heran jika sakaw, saya harus segera mendapat putaw.
Jika putaw belum di tangan, saya pasti berteriak-teriak seperti orang gila.
Yang melintas di otak hanya bagaimana mendapatkan uang dalam waktu singkat.
Pendapat saya tidak pernah dihargai.
Itulah yang membuat kami sering tidak sepaham.
Dengan Mama, tidak ada masalah.
Mama sangat taat beragama, tetapi saya tidak.
Sejak di bangku SMA saya sudah terbiasa menenggak minuman keras.
Semula sih hanya ingin tahu bagaimana rasanya mabuk, tetapi lama-lama ketagihan.
Setelah terbiasa kongkow-kongkow di café sambil menenggak Long Island, Whisky Cola Tripple, Tequila, suatu waktu seorang teman menyodorkan Pil Rohipnol.
"Pil ini bisa membuatmu lebih percaya diri," begitu katanya.
Saat itu saya memang sedang butuh ketenangan, pasalnya Papa tidak senang melihat 43 terapi komuni sampai menipis, putaw disebar di atasnya.
Namun, dari hari ke hari dosisnya dikurangi
Kalau putaw masih kasar, digerus dulu dengan kartu telepon.Setelah itu baru dibakar.
Dengan bantuan alat penghisap (bong) yang saya buat dari selembar uang kertas baru, saya hirup asapnya.
Satu- dua hirupan, saya mulai fly.
Kalau sudah begitu saya mencari dinding untuk bersandar.
Tempat 'pesta'nya? Cukup di kamar mandi.
Agar fly-nya semakin asyik, saya sering mencampur putaw dengan shabu, atau putaw dengan kokain.
Orang Tua Mulai Mencium Jejak Setelah menjadi pecandu, banyak perubahan yang terjadi pada diri saya.
Berat badan menyusut drastis semula 55 kg, kini tinggal 42 kg.
Sebab jika dalam keadaan sakaw (ketagihan), nafsu makan/minum berkurang, tak bisa tidur, seluruh tulang sendi linu, sering buang air, bahkan muntah-muntah.
Ciri yang lain, mata memerah, hidung penuh dengan ingus, dan wajah layu.
Kalau sudah begitu saya lemas dan ingin terus mencari putaw.
Melihat badan mulai menipis dan tingkah laku saya yang tidak karuan, Mama mulai curiga, "Kamu pasti memakai putaw," tebaknya.
Saya mengaku, tetapi saya mengancam agar Mama tidak membocorkan rahasia ini kepada Papa.
Setahun lebih Mama menyim- pan rahasia, sampai pada suatu hari secara tidak sengaja Papa mendengar teriakan saya saat sakaw di kamar.
Papa kemudian membawa saya ke RS Ongko- mulyo untuk menjalani detok- sifikasi.
Kalau sedang sakaw, nafsu makan hilarn 45 Pengobatan alternali Di rumah sakit, dokter memberi beberapa obat seperti Codein 80 mo yang harus diminum tiga kali sehari.
Namun, dari hari ke hari dosisnya dikurangi
Namun, dari hari ke hari dosisnya dikurangi.Valium diberikan jika saya sakaw, tujuannya agar bisa tidur tanpa harus melalui "penyiksaan" Setelah seminggu dirawat, Papa- Mama diperbolehkan menjenguk dan saya sudah boleh rekreasi dan berenang.
Jika urine sudah jernih, barulah saya diperbolehkan pulang.
Detoksifikasi cukup efektif untuk menguatkan organ-organ tubuh, tetapi bukan untuk memperbaiki mental Buktinya, begitu keluar dari rumah sakit saya langsung mencari putaw, fly lagi.
Detoksifikasi di rumah sakit cukup efektif untuk menguatkan organ-organ tubuh, tetapi bukan untuk memperbaiki mental.
Menyebabkan Eforia Putaw sangat mempengaruhi men- tal.
Selain dapat membangkitkan rasa riang yang berlebihan (eforia), sifatnya yang lain adalah menimbulkan ketergantungan untuk terus-menerus menggunakannya, kecenderungan untuk menambah dosis.
Maka tak heran jika sakaw, saya harus segera mendapat putaw.
Jika putaw belum di tangan, saya pasti berteriak-teriak seperti orang gila.
Yang melintas di otak hanya bagaimana mendapatkan uang dalam waktu singkat.
Comments
Post a Comment