embimbing akan men- catat apa yang saya ucapkan sebagai umpan balik saat evaluasi diri residen.
Sesi ini ber- langsung siang hari selama 1,5 jam.
Jika terjadi pertentangan antar residen, tidak boleh diteruskan di luar ruangan.
Seminggu tiga kali, kami diwajibkan mengikuti seminar tentang narkoba.
Dalam seminar itulah kami banyak mendapatkan pengetahuan.
Bagaimana meredam rasa sakaw, bagaimana mencegah supaya tidak bertemu dengan bandar lagi, bagaimana agar tidak kecanduan.
50 terapi komunitas Siraman rohani juga diberikan setiap malam Senin dan Kamis oleh Ustadzah.
Saya dituntun membaca Al-Qur'an dengan benar.
Setelah rohani terisi sedikit demi sedikit, mata saya mulai terbuka.
Saya seolah melihat dunia baru, dunia yang penuh keindahan yang sesungguhnya.
"Beruntunglah mereka yang dekat dengan Allah, sebab Allah akan.
Di rumah rehabilitasi ini, saya benar- benar diberdayakan.
Ucapan saya didengarkan, pendapat saya walaupun salah, dihargai.
Jika melakukan kesalahan, teman-teman memberi- tahukan cara yang benar.
Setelah rohani terisi sedikit demi sedikit, mata saya mulai terbuka.
Hanya Boleh Minum Vitamin Banyak perubahan yang terjadi di dalam diri saya.
Kalau dulu ketika masih menjadi 'budak' putaw saya malas mandi, malas keramas, apalagi gosok gigi.
Di sini saya diajarkan untuk mengasihani badan.
Caranya yaitu lewat makanan.
Saya makan makanan yang bergizi, seperti sayur-mayur, buah segar, susu, telur, dan ikan bakar.
Agar tubuh kuat, kami diperbolehkan berolahraga bersama (basket, berenang) atau mengkonsumsi vitamin.
Kesadaran untuk terus disiplin atau berkata jujur ditumbuhkembang- kan.
Dulu saya adalah pembohong 51 Pengobatan alternal kelas kakap".
Sekarang, mulai dari hal-hal yang kecil, saya dibiasakan jujur Dari Primary ke Re-entry Program yang saya jalani ini diberi nama primary (6 bulan), Program lanjutan yaitu re-entry (6 bulan).
Dalam program ini, yang diutamakan adalah sosialisasi dengan masyarakat di luar rumah rehabilitasi.
Residen boleh kuliah, boleh bekerja, tetapi tetap pulang ke rumah rehabilitasi.
Jika residen mendapat masalah, boleh konsultasi dengan konselor yang tinggal satu atap.
Alhamdulillah, sekarang saya sudah tidak memakai putaw lagi.
Teman-teman dan konselor menolong saya keluar dari jeratan putaw.
Mereka mampu melihat persoalan daria kacamata saya.
Saya juga bisa mengadu bahkan minta jalan e pemecahannya dari mereka.
Saya bahagia sebab bisa menemukan diri saya kembali.
Kini saya bekerja sebaga sekretaris eksekutif di sebuah perusahaan swasta.
Semoga tidak ada lagi korban yang berjatuhan, biarlah saya yanga terakhir.
(N) EMFoto: DB Komentar Ahli: Dr: Fidiansjah Sp.
Detoksifikasi hanyalah langkah awal penyembuhan bagi mereka yang kecanduan narkoba.
Boleh dibilang perannya dalam penyembuhan hanya 20 % , selebihnya bisa dilakukan dirumah rehabilitasisebagai usaha untuk mengubah perilaku pemakai secara menyeluruh.
pecandu narkoba di sini, yaitu: Detoksifikasi cepat (rapid detoxifica- tion) atau DOC-A/detoksifikasi opiat cepat, dan detoksifikasi Detoksifikasi opiat cepat ini hanya memakan waktu 6-10 jam.
Teknik ini dilakukan di ruang intensif (ICU) oleh ahli jiwa dan anastesi.
Si pasien dibius dan pada saat ia tidur, diberikan lawan putaw (zat antagonis) yang akan mengusir semua putaw dari reseptor di otak.
Perasaan sakawyang terjadi dalam waktu singkat dapat diatasi.
Setelah sadar, harus ditindaklanjuti dengan terapi medis, salah satunya dengan naltrexone.
Sesi ini ber- langsung siang hari selama 1,5 jam.
Jika terjadi pertentangan antar residen, tidak boleh diteruskan di luar ruangan.
Seminggu tiga kali, kami diwajibkan mengikuti seminar tentang narkoba.
Dalam seminar itulah kami banyak mendapatkan pengetahuan.
Bagaimana meredam rasa sakaw, bagaimana mencegah supaya tidak bertemu dengan bandar lagi, bagaimana agar tidak kecanduan.
50 terapi komunitas Siraman rohani juga diberikan setiap malam Senin dan Kamis oleh Ustadzah.
Saya dituntun membaca Al-Qur'an dengan benar.
Setelah rohani terisi sedikit demi sedikit, mata saya mulai terbuka.
Saya seolah melihat dunia baru, dunia yang penuh keindahan yang sesungguhnya.
"Beruntunglah mereka yang dekat dengan Allah, sebab Allah akan.
Teknik ini dilakukan di ruang intensif (ICU) oleh ahli jiwa dan anastesi
memberikan kemudahan." Itulah kalimat Ustadzah yang selalu saya ingat.Di rumah rehabilitasi ini, saya benar- benar diberdayakan.
Ucapan saya didengarkan, pendapat saya walaupun salah, dihargai.
Jika melakukan kesalahan, teman-teman memberi- tahukan cara yang benar.
Setelah rohani terisi sedikit demi sedikit, mata saya mulai terbuka.
Hanya Boleh Minum Vitamin Banyak perubahan yang terjadi di dalam diri saya.
Kalau dulu ketika masih menjadi 'budak' putaw saya malas mandi, malas keramas, apalagi gosok gigi.
Di sini saya diajarkan untuk mengasihani badan.
Caranya yaitu lewat makanan.
Saya makan makanan yang bergizi, seperti sayur-mayur, buah segar, susu, telur, dan ikan bakar.
Agar tubuh kuat, kami diperbolehkan berolahraga bersama (basket, berenang) atau mengkonsumsi vitamin.
Kesadaran untuk terus disiplin atau berkata jujur ditumbuhkembang- kan.
Dulu saya adalah pembohong 51 Pengobatan alternal kelas kakap".
Sekarang, mulai dari hal-hal yang kecil, saya dibiasakan jujur Dari Primary ke Re-entry Program yang saya jalani ini diberi nama primary (6 bulan), Program lanjutan yaitu re-entry (6 bulan).
Dalam program ini, yang diutamakan adalah sosialisasi dengan masyarakat di luar rumah rehabilitasi.
Residen boleh kuliah, boleh bekerja, tetapi tetap pulang ke rumah rehabilitasi.
Jika residen mendapat masalah, boleh konsultasi dengan konselor yang tinggal satu atap.
Alhamdulillah, sekarang saya sudah tidak memakai putaw lagi.
Teman-teman dan konselor menolong saya keluar dari jeratan putaw.
Mereka mampu melihat persoalan daria kacamata saya.
Saya juga bisa mengadu bahkan minta jalan e pemecahannya dari mereka.
Saya bahagia sebab bisa menemukan diri saya kembali.
Kini saya bekerja sebaga sekretaris eksekutif di sebuah perusahaan swasta.
Semoga tidak ada lagi korban yang berjatuhan, biarlah saya yanga terakhir.
(N) EMFoto: DB Komentar Ahli: Dr: Fidiansjah Sp.
Teknik ini dilakukan di ruang intensif (ICU) oleh ahli jiwa dan anastesi
KJ Peran Detoksifikasi dalam Penyembuhan Hanya 20 % etoksifikasi adalah tindakan untuk menetralkan toksin/ racun atau suatu zat yang dipakai tidak sesuai dengan dosis, seperti narkoba.Detoksifikasi hanyalah langkah awal penyembuhan bagi mereka yang kecanduan narkoba.
Boleh dibilang perannya dalam penyembuhan hanya 20 % , selebihnya bisa dilakukan dirumah rehabilitasisebagai usaha untuk mengubah perilaku pemakai secara menyeluruh.
pecandu narkoba di sini, yaitu: Detoksifikasi cepat (rapid detoxifica- tion) atau DOC-A/detoksifikasi opiat cepat, dan detoksifikasi Detoksifikasi opiat cepat ini hanya memakan waktu 6-10 jam.
Teknik ini dilakukan di ruang intensif (ICU) oleh ahli jiwa dan anastesi.
Si pasien dibius dan pada saat ia tidur, diberikan lawan putaw (zat antagonis) yang akan mengusir semua putaw dari reseptor di otak.
Perasaan sakawyang terjadi dalam waktu singkat dapat diatasi.
Setelah sadar, harus ditindaklanjuti dengan terapi medis, salah satunya dengan naltrexone.
Comments
Post a Comment