Apalagi caranya kalau bukan mencuri.
Telepon genggam atau uang milik Papa, perhiasan Mama bahkan terapi komunitas mainan adik-adik yang harganya mahal pun saya 'sikat' demi sebungkus bubuk putih.
Jarum di Kepala Bosan melihat saya tidak jua sembuh, Papa mengajak saya berobat ke shinshe Arnold, akupunkturis yang praktik di Jalan Lautze, Pasar Baru Jakarta Pusat.
Mulanya saya takut melihat jarum-jarum steril yang panjangnya 22 cm yang diperlihatkannya.
"Kepalamu akan saya rangsang dengan 52 jarum sekaligus, sebab kamu pemakai (putaw,red.) berat." Lalu saya dibaringkan dengan kepala penuh jarum selama 45 menit.
Shinshe mengeluarkan beberapa cc darah kotor dari punggung saya dengan menggunakan alat kecil semacam jarum.
Setelah itu, saya diberi kapsul-kapsul berisi ramuan herba dari Cina untuk menguatkan organ-organ tubuh.
Pada kedatangan kedua kali, tangan dan kaki saya ditancapi jarum selama 45 menit.
Akupunktur tidak lebih dari detoksifikasi, yang diobati hanya fisik, bukan mental.
Akibatnya pada kedatangan kedelapan, shinshe melihat darah saya mulai tercemar lagi."Jika darahmu kotor lagi, kamu harus mengulang program dari awal," katanya.
Padahal, ketika itu program hampir selesai, hanya tinggal empat kali lagi.
Apa boleh buat, kenikmatan putaw mengalahkan segalanya.
Masuk Rumah Rehabilitasi Kembali saya digiring ke rumah sakit, kali ini RS Ketergantungan Obat di Jakarta Selatan.
Lagi-lagi oleh dokter, saya diberi Codein dan obat-obat lainnya.
Dua minggu kemudian saya sempat kaget saat Papa menjemput, ia langsung berkata.
"Kita langsung ke Cinangka," ajaknya.
Di perjalanan saya diberitahu bahwa Cinangka adalah rumah rehabilitasi bagi para pecandu narkoba (putri).
Mobil kami berhenti di Jalan Pahlawan Nomor 38 Cinangka, beberapa kilometer sebelum Sawangan, Jawa Barat.
47 Pengobatan alternal Yayasan Titihan Respati Namanya dicuplik dari bahasa Jawa Kuno kendaraan menuju keindahan luar dan dalam".
"Tujuan k agar perilaku anak-anak eks pecandu narkoba secara lahir dan batin menjadi baik," jelas lbu Nuryani Ya pendiri Yayasan Titihan Respati (YTR) yang berarti ami hya salah seorang Yayasan ini dikelola oleh sebuah tim dengan sejumlah staf (pekerja profesional, sosial, psikolog, ahli nutrisi, dl.), dan para lulusan dari terapi komunitas (therapeutic community) Ada empat terapi yang diterapkan di sini, yaitu pengendalian emosi, perbaikan perilaku, pengembangan intelektual dan spiri- tual, serta keterampilan untuk bertahan mandiri.
Memberdayakan Anak Kepedulian Ibu Nuryani berawal dari tahun 1996, yaitu ketika putranya yang masih remaja (16 tahun) menjadi korban narkoba.
"Ketika itu, yang saya rasakan adalah sulitnya mencari informasi tentang bagaimana menyembuhkan korban narkoba Dirumah sakit, yang ada hanya detoksifikasi.
Anak diberi obat, lalu keluar, Tetapi, si anak tidak pernah sembuh total," katanya.
Tidak pernah diberikan keterangan bahwa si anak memerlukan rehabilitasi.
Telepon genggam atau uang milik Papa, perhiasan Mama bahkan terapi komunitas mainan adik-adik yang harganya mahal pun saya 'sikat' demi sebungkus bubuk putih.
Jarum di Kepala Bosan melihat saya tidak jua sembuh, Papa mengajak saya berobat ke shinshe Arnold, akupunkturis yang praktik di Jalan Lautze, Pasar Baru Jakarta Pusat.
Mulanya saya takut melihat jarum-jarum steril yang panjangnya 22 cm yang diperlihatkannya.
"Kepalamu akan saya rangsang dengan 52 jarum sekaligus, sebab kamu pemakai (putaw,red.) berat." Lalu saya dibaringkan dengan kepala penuh jarum selama 45 menit.
Shinshe mengeluarkan beberapa cc darah kotor dari punggung saya dengan menggunakan alat kecil semacam jarum.
Setelah itu, saya diberi kapsul-kapsul berisi ramuan herba dari Cina untuk menguatkan organ-organ tubuh.
Pada kedatangan kedua kali, tangan dan kaki saya ditancapi jarum selama 45 menit.
Akupunktur tidak lebih dari detoksifikasi, yang diobati hanya fisik, bukan mental.
Luar da dalam dimaksud adalah lahiriah dan batiniah
Pulang terapi, saya tetap memakai putaw.Akibatnya pada kedatangan kedelapan, shinshe melihat darah saya mulai tercemar lagi."Jika darahmu kotor lagi, kamu harus mengulang program dari awal," katanya.
Padahal, ketika itu program hampir selesai, hanya tinggal empat kali lagi.
Apa boleh buat, kenikmatan putaw mengalahkan segalanya.
Masuk Rumah Rehabilitasi Kembali saya digiring ke rumah sakit, kali ini RS Ketergantungan Obat di Jakarta Selatan.
Lagi-lagi oleh dokter, saya diberi Codein dan obat-obat lainnya.
Dua minggu kemudian saya sempat kaget saat Papa menjemput, ia langsung berkata.
"Kita langsung ke Cinangka," ajaknya.
Di perjalanan saya diberitahu bahwa Cinangka adalah rumah rehabilitasi bagi para pecandu narkoba (putri).
Mobil kami berhenti di Jalan Pahlawan Nomor 38 Cinangka, beberapa kilometer sebelum Sawangan, Jawa Barat.
47 Pengobatan alternal Yayasan Titihan Respati Namanya dicuplik dari bahasa Jawa Kuno kendaraan menuju keindahan luar dan dalam".
Luar da dalam dimaksud adalah lahiriah dan batiniah
Luar da dalam dimaksud adalah lahiriah dan batiniah."Tujuan k agar perilaku anak-anak eks pecandu narkoba secara lahir dan batin menjadi baik," jelas lbu Nuryani Ya pendiri Yayasan Titihan Respati (YTR) yang berarti ami hya salah seorang Yayasan ini dikelola oleh sebuah tim dengan sejumlah staf (pekerja profesional, sosial, psikolog, ahli nutrisi, dl.), dan para lulusan dari terapi komunitas (therapeutic community) Ada empat terapi yang diterapkan di sini, yaitu pengendalian emosi, perbaikan perilaku, pengembangan intelektual dan spiri- tual, serta keterampilan untuk bertahan mandiri.
Memberdayakan Anak Kepedulian Ibu Nuryani berawal dari tahun 1996, yaitu ketika putranya yang masih remaja (16 tahun) menjadi korban narkoba.
"Ketika itu, yang saya rasakan adalah sulitnya mencari informasi tentang bagaimana menyembuhkan korban narkoba Dirumah sakit, yang ada hanya detoksifikasi.
Anak diberi obat, lalu keluar, Tetapi, si anak tidak pernah sembuh total," katanya.
Tidak pernah diberikan keterangan bahwa si anak memerlukan rehabilitasi.
Comments
Post a Comment